Mandalika (29/03), Kementerian BUMN bersama Pegadaian, Jasa
Marga dan PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menggelar program
Bakti BUMN di Mandalika Lombok pada 25-27 Maret 2022. Program Bakti BUMN
merupakan Employee
Volunteering Program yang bertujuan untuk
meningkatkan jiwa kepedulian Pegawai BUMN terhadap masyarakat dan lingkungan
melalui keterlibatan aktif sebagai relawan dalam pelaksanaan Program Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di masing-masing BUMN maupun lintas BUMN.
Program Bakti BUMN di Mandalika Lombok
merupakan program perdana yang membuka rangkaian pilot project Program
Bakti BUMN yang diselenggarakan di tiga dari lima Destinasi Pariwisata Super
Prioritas: Mandalika, Sumba dan Danau Toba.
Turut hadir dalam program Bakti BUMN di
Mandalika Lombok Plt Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
(Asdep TJSL) Kementerian BUMN Edi Eko Cahyono, Kepala Divisi Corporate
Social Responsibility (CSR) Pegadaian Rully Yusuf, Corporate
Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru
dan Vice President Corporate Secretary ITDC I Made A. Dwiatmika.
“Pilah Sampah Untuk Mandalika Maju” dipilih
menjadi tema utama dalam Program Bakti BUMN di Mandalika Lombok. Secara
keseluruhan, 10 peserta terpilih dari BUMN di seluruh Indonesia mengikuti rangkaian
kegiatan pemilahan sampah yang mendatangkan manfaat lebih kepada masyarakat.
Acara dimulai dari pembekalan teori, praktik hingga sosialisasi kepada
masyarakat mengenai pemilahan sampah melalui Bank Sampah Putri Nyale yang
merupakan fasilitas hasil kolaborasi TJSL antar BUMN.
Plt. Asdep TJSL Kementerian BUMN Edi Eko Cahyono
yang hadir dalam pambukaan Program Bakti BUMN mengatakan bahwa, para relawan terpilih
dalam kegiatan ini akan meningkatkan engagement dan skill
individu para peserta masing-masing, sekaligus turut memberikan wawasan dan
ilmu baru kepada masyarakat sekitar.
“Kita berharap, setelah para relawan Program
Bakti BUMN kembali ke BUMN masing-masing, mereka dapat semakin meningkatkan kinerjanya.
Tidak hanya itu, kami juga berharap nantinya program TJSL dari BUMN
masing-masing akan bisa dijalankan lebih baik lagi dan semakin memberikan
dampak positif bagi masyarakat sekitar,” jelas Edi.
Senada dengan Edi, Kepala Divisi CSR Pegadaian
Rully Yusuf mengatakan bahwa, para relawan dapat membantu meningkatkan pemahaman
warga sekitar akan pengelolaan sampah yang baik, sehingga bisa menekan
kebiasaan membuang sampah sembarangan serta sekaligus mendapatkan manfaat lebih
dari kegiatan memilah sampah di Bank Sampah Putri Nyale.
“Untuk itulah sosialisasi yang kami lakukan
dimulai dari penanaman nilai, kebiasaan dan aturan dalam menjaga kebersihan
lingkungan dengan menggunakan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
terutama dalam mengelola sampah rumah tangga. Kehadiran Bank Sampah diharapkan
dapat mendukung minat masyarakat dalam memilah sampah di rumah untuk kemudian
dikelola di Bank Sampah,” ujar Rully.
Di hari pertama, Jumat (25/03), para
relawan dipastikan mendapatkan bekal ilmu mengenai program TJSL BUMN, Sustainable
Development Goals (SDGs) hingga materi mengenai pemilahan sampah dengan
mengikuti inkubasi yang diisi oleh para pemateri dari BUMN. Lokasi sosialisasi
pertama yang disasar para relawan adalah SD Negeri 01 Kuta Mandalika untuk para
siswa dan para ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) mengenai bahaya
sampah serta proses praktik pemilahan sampah. Kegiatan berlanjut menuju Kantor
Desa Kuta-Mandalika untuk memberikan bantuan fasilitas Bank Sampah Putri Nyale
sekaligus melakukan proses serah terima simbolis para relawan kepada perangkat
desa.
Corcom and Community Development Group Head
Jasa Marga Dwimawan Heru
menyampaikan program Bakti BUMN di Mandalika Lombok selaras dengan komitmen
Jasa Marga untuk berkontribusi pada kehidupan masyarakat melalui program Creating
Shared Value (CSV), yaitu menciptakan manfaat bersama dan pada saat yang
sama juga memastikan keberlanjutan bisnis Perusahaan.
“Di tahun ini, manfaat dari program CSV
semakin lengkap dengan kehadiran para relawan terpilih dalam program Bakti
BUMN. Di sini mereka akan mendengarkan berbagai masukan dari masyarakat dan
perangkat desa serta sekaligus menjadi agent of change para BUMN sehingga
dapat mempengaruhi warga sekitar. Ini merupakan wujud nyata kami dalam
mendukung pelaksanaan program TJSL ke arah yang lebih baik sesuai panduan ISO
26000 dan tercapainya SDGs,” tutur Heru.
Selanjutnya di hari kedua, Sabtu (26/03),
para relawan diberi kesempatan untuk ikut belajar kepada para pengurus Bank
Sampah untuk mengoperasikan Bank Sampah Putri Nyale. Di kesempatan ini, para
relawan turut melayani masyarakat yang hadir di lokasi Bank Sampah dengan ikut
memilah sampah yang dibawa oleh warga sekitar, melakukan penimbangan dan
pencatatan nilai sampah hingga melakukan konversi nilai sampah ke dalam
tabungan emas. Sosialisasi dan praktik pemilahan sampah ini lebih masif lagi
karena para relawan dibagi dalam tiga kelompok dan menyasar tiga desa lainnya
yaitu Desa Mertak, Desa Sukadane dan Desa Rembitan yang ditargetkan masuk dalam
target selanjutnya untuk pembangunan Bank Sampah.
Di hari terakhir, Minggu (27/03) para
relawan dijadwalkan untuk melakukan kegiatan bersih-bersih di Pantai Seger
bersama karyawan BUMN lainnya dan warga sekitar untuk lebih meningkatkan
kesadaran masyarakat. Selain itu, para relawan juga diberi kesempatan untuk berkunjung
ke Sirkuit Mandalika. VP Corsec ITDC I Made Agus Dwiatmika menjelaskan, peran
aktif para relawan yang berinteraksi langsung dengan masyarakat bisa menjadi
jembatan bagi Kementerian BUMN dan BUMN untuk menghadirkan program-program TJSL
selanjutnya yang melibatkan masyarakat sekitar.
“Diharapkan, fasilitas Bank Sampah dan
rangkaian program Bakti BUMN ini mengubah pemikiran dan perilaku masyarakat.
Tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan sekitar, masyarakat ditargetkan mampu
untuk bisa menjadikan sampah menjadi barang yang bernilai lebih sehingga
masyarakat bisa merasakan manfaat akan keberadaan Bank Sampah Putri Nyale yang
berlokasi di Kantor Desa Kuta-Mandalika ini di tengah-tengah mereka” ujar Made
yang akrab disapa Apong.
Salah satu relawan Program Bakti BUMN di
Mandalika Lombok yang berasal dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Muhammad
Ikbal, menyampaikan terima kasihnya kepada Kementerian BUMN, Pegadaian, Jasa
Marga dan ITDC atas pengalaman yang diberikan dalam Program Bakti BUMN di
Mandalika Lombok.
“Saat melihat informasi program ini di
media sosial, saya sangat tertarik dan lansung mendaftar untuk ikut program. Setelah
terpilih dan mengikuti Program Bakti BUMN di Mandalika Lombok ini saya
benar-benar merasakan pengalaman yang sangat bermanfaat. Selain ikut memberikan
edukasi pemilahan sampah, kami juga mengikuti kegiatan masyarakat, mendapatkan
orang tua asuh yang memberikan saya pengetahuan lokal yang juga bermanfaat
disini,” ujar Ikbal.
Ikbal juga menambahkan seluruh pengetahuan
yang didapatkannya akan ia bawa ke dalam Perusahaan tempatnya bekerja sebagai
insan BUMN, sehingga bisa memberikan warna baru bagi program-program TJSL yang
dijalankan oleh PT Pelindo. Selain itu, interaksi para peserta dengan Menteri
BUMN Erick Thohir melalui Live Instagram juga memberikan pengalaman tersendiri
bagi seluruh relawan Program Bakti BUMN.
“Nantinya Menteri BUMN akan mengumpulkan
seluruh peserta Program Bakti BUMN dari semua wilayah baik itu Mandalika, Danau
Toba maupun Sumba untuk kemudian diberikan pembinaan lebih lanjut, agar setelah
pulang nanti bisa memberikan kontribusi lebih bagi BUMN masing-masing,” tutup
Ikbal.